Selepas meninjau lokasi tes SKD CPNS di Udinus, Walikota Pekalongan, HM Saelany Machfudz SE, mengungkapkan memilih Udinus sebagai tempat untuk menggelar SKD CPNS tahun formasi 2019 dikarenakan memiliki fasilitas yang lengkap. Menurutnya pihaknya terus mengefektifkan tes kali ini supaya Kota Pekalongan mendapatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berkualitas. “Udinus memiliki fasilitas teknologi luar biasa. Tadi saya juga sudah mengunjungi ruang laboratorium komputer sangat bagus dan terawat. Kami juga salut antusiame peserta CPNS untuk wilayah Kota Pekalongan cukup banyak. Saya berpesan agar para peserta tetap fokus ketika mengerjakan soal,” tegas Saelany.
Sebanyak 4.267 pendaftar CPNS Pemerintah Kota Pekalongan Formasi 2019 mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dengan sistem Computer Assisted Test (CAT). Tes SKD tersebut diselenggarakan di Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang selama dua hari, 10-11 Februari 2020.
Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kota Pekalongan, Ir.Budiyanto, M.Pi, M.Hum pada tes SKD CPNS untuk wilayah Kota Pekalongan terdapat sekitar 4267 peserta dan merebutkan total 207 formasi. Ia mengingatkan agar para peserta mampu mentaati peraturan yang ada.
Pakaian peserta seleksi SKD CPNS Pemerintah Kota Pekalongan yaitu peserta mengenakan kemeja putih polos berkerah, lengan panjang, celana panjang berwarna hitam formal, sepatu formal berwarna hitam. Sedangkan bagi wanita diperbolehkan menggunakan celana/rok panjang formal berwarna hitam, sepatu formal berwarna hitam (flat shoes warna hitam dan rok plisket diperbolehkan), dan bagi wanita yang berhijab diwajibkan menggunakan kerudung kain polos berwarna hitam. “Pemakaian celana berbahan jeans dilarang dalam tes SKD CPNS. Kalau ada yang memakai akan dilarang masuk ruang tes atau mereka boleh menggantinya sebelum tes berlangsung,” kata Budi.
Ia menjelaskan bahwa pelaksanaan tes CPNS ini telah menggunakan sistem CAT, dimana sistem tersebut sangat transparan dan ketat. Hasilnya pun bisa langsung diketahui di layar monitor yang telah disediakan oleh para panitia. Terdapat juga CCTV didalam ruang tes untuk memantau gerak-gerik peserta saat tes berlangsung.
“Jika saat tes berlangsung gerak-gerik peserta mencurigakan ataupun mencontek akan kami keluarkan dari ruang ujian,” tegas Budiyanto
Sebagai informasi, total 207 formasi yang diperebutkan oleh peserta dari Kota Pekalongan tersebut, terdiri dari 55 guru, 44 tenaga kesehatan, dan 108 tenaga teknis yang akan disebar di semua perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Pekalongan. Dalam tes kali ini menggunakan 500 komputer dengan jaringan lokal dan terdapat 2 layar yang memunculkan hasil tes secara langsung. Layar tersebut berada di area masjid gedung D dan gedung E lantai 1. (*Humas Udinus)